Terdapat dua faktor kunci yang mempengaruhi yaitu: • Casual ambiguity: sulit untuk menangani mekanisme yang tepat dengan saling mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya manusia untuk menciptakan nilai. Untuk dapat meniru suatu sistem yang kompleks harus diketahui terlebih dahulu bagaimana elemen-elemen itu berinteraksi. Tanpa mengetahui bagaimana sistem SDM bekerja, untuk meniru sulit atau tidak mungkin dilakukan, bahkan dengan menyewa satu atau beberapa top management sekalipun. Hal ini disebabkan pemahaman sistem dalam organisasi melibatkan semua orang di dalamnya. • Path dependency: kebijakan untuk berkembang dan tidak dapat disederhanakan dari waktu ke waktu. Pesaing dapat memahami sistem yang bernilai tetapi tidak mampu meniru untuk menerapkannya.
Suatu produk atau jasa dikatakan berkualitas apabila perusahaan memiliki perhatian khusus yang berorientasi pada kualitas produk atau jasa. Akan tetapi, terdapat dua perspektif dalam melihat kualitas dari suatu produk atau jasa yaitu dari perspektif produsen dan dari perspektif konsumen. 1. Perspektif Menurut Sudut Pandang Produsen Produsen melihat kualitas dari dimensi kesesuaian standar dan biaya yang dikeluarkan. Ketika merancang sebuah rangkaian produksi barang atau jasa, produsen melihat apakah produk atau jasa yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan atau belum, atau malah terjadi defect atau cacat. Selain itu juga membandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, produsen melakukan analisis produksi sehingga sumber daya yang dikeluarkan efektif dan efisien. 2. Perspektif Kualitas Menurut Sudut Pandang Konsumen Konsumen melihat kualitas dari dimensi karakteristik kualitas dan harga. Dari sisi kualitas, konsumen melihat ...
Terkait metode penjadwalan permintaan pelanggan terdapat tiga metode yang dapat digunakan yaitu metode janji temu (appointment), reservasi atau pemesanan (reservation), dan penundaan pekerjaan (backlog) (Krajewski, et.al., 2007). · Metode Janji Temu (Appointment) Metode janji temu biasanya digunakan oleh perusahaan jasa yang mana sifat pelayanannya lebih spesifik dan personal seperti dokter, dokter gigi, ahli hukum, layanan psikiater, kantor pengacara, jasa arsitek, jasa konsultan dan lain-lain. Dengan penggunaan metode janji temu, pemberi jasa bisa mengalokasikan waktu dan kompetensi pelayanan dengan maksimal. Pelanggan pun bisa mendapatkan ketepatan pelayanan dan kepuasan sesuai dengan jenis layanan yang diinginkan. Namun apabila terjadi ketidaksesuaian layanan secara kualitas maupun tidak tepat waktu, maka akan menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan pelanggan dan mempengaruhi kelanjutan dari pemberian jasa itu sendiri. · Metode Pemesanan (Reservasi) M...
Komentar
Posting Komentar