Terdapat dua faktor kunci yang mempengaruhi yaitu: • Casual ambiguity: sulit untuk menangani mekanisme yang tepat dengan saling mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya manusia untuk menciptakan nilai. Untuk dapat meniru suatu sistem yang kompleks harus diketahui terlebih dahulu bagaimana elemen-elemen itu berinteraksi. Tanpa mengetahui bagaimana sistem SDM bekerja, untuk meniru sulit atau tidak mungkin dilakukan, bahkan dengan menyewa satu atau beberapa top management sekalipun. Hal ini disebabkan pemahaman sistem dalam organisasi melibatkan semua orang di dalamnya. • Path dependency: kebijakan untuk berkembang dan tidak dapat disederhanakan dari waktu ke waktu. Pesaing dapat memahami sistem yang bernilai tetapi tidak mampu meniru untuk menerapkannya.
Suatu produk atau jasa dikatakan berkualitas apabila perusahaan memiliki perhatian khusus yang berorientasi pada kualitas produk atau jasa. Akan tetapi, terdapat dua perspektif dalam melihat kualitas dari suatu produk atau jasa yaitu dari perspektif produsen dan dari perspektif konsumen. 1. Perspektif Menurut Sudut Pandang Produsen Produsen melihat kualitas dari dimensi kesesuaian standar dan biaya yang dikeluarkan. Ketika merancang sebuah rangkaian produksi barang atau jasa, produsen melihat apakah produk atau jasa yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan atau belum, atau malah terjadi defect atau cacat. Selain itu juga membandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, produsen melakukan analisis produksi sehingga sumber daya yang dikeluarkan efektif dan efisien. 2. Perspektif Kualitas Menurut Sudut Pandang Konsumen Konsumen melihat kualitas dari dimensi karakteristik kualitas dan harga. Dari sisi kualitas, konsumen melihat ...
Perusahaan asuransi dapat diklasifikasikan berdasarkan pengaturan yang berkenaan dengan hak pemilikan atas perusahaan. Jelaskan bentuk-bentuk umum dari perusahaan asuransi, serta berikan contoh dari bentuk perusahaan asuransi tersebut. 1. Stock Company Stock company adalah perusahaan yang dibentuk dengan tujuan untuk mencari keuntungan (profit making) dalam bidang asuransi. Peraturan-peraturan yang berlaku akan menetapkan beberapa jumlah minimal modal dan simpanan yang harus dimiliki oleh perusahaan ini yang akan digunakan untuk mengganti kerugian-kerugian yang mungkin terjadi dan sebagai jaminan atau proteksi atas dana pemegang polis yang telah dibayar dalam bentuk premi bayar di muka. Operasi-operasi yang dilaksanakan oleh stock company biasanya melalui sistem pengorganisasian yang berdiri sendiri (independent). Beberapa stock companies untuk jenis- jenis asuransi tertentu membayar dividen kepada para pemegang polisnya, dan stock company tidak pernah mengeluarkan polis yang “assesabl...
Komentar
Posting Komentar