Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Organisasi modern umumnya
mempunyai berbagai fungsi, yang masing-masing menghasilkan berbagai
laporan yang dapat saling melengkapi satu sama lain. Ada beberapa area
dalam fungsi keuangan yang memerlukan perhatian khusus dan memiliki
potensi untuk diaudit. Daftar area yang potensial untuk diaudit tersebut
bisa terus bertambah tergantung jenis dan nature dari organisasi. Salah
satu cara yang digunakan untuk menentukan area yang potensial untuk
diaudit adalah dengan memperoleh pemahaman umum atas operasi fungsi yang
akan diaudit.
Beberapa area yang dapat menjadi lingkup audit manajemen fungsi keuangan adalah berikut ini:
a) Treasury.
Departemen treasury mempunyai tanggung jawab pengendalian penting, yaitu memonitor dan menjaga kas, membuat pencatatan yang memadai mengenai pemegang saham dan investor, dan memberikan saran ke manajemen mengenai cara-cara untuk memaksimalkan return keuangan untuk perusahaan. Dokumentasi yang baik atas seluruh aktivitas departemen treasury merupakan pengendalian manajemen yang paling penting pada area ini. Selain itu, diperlukan juga rantai formal dari tanggung jawab untuk persetujuan transaksi, dengan semakin besarnya nilai transaksi tersebut.
b) Pengelolaan utang.
Auditor manajemen harus mereviu beberapa proses terkait yaitu mengaitkan pesanan pembelian, konfirmasi penerimaan barang dan/atau jasa, akurasi dan validitas tagihan, otorisasi pembayaran, pencatatan buku utang yang akurat, dan pembayaran utang.
c) Pengelolaan piutang.
Aktivitas di area ini terkait dengan pemrosesan order penjualan, pengiriman barang atau jasa, penerbitan tagihan, dan penerimaan pembayaran.
d) Anggaran dan monitoring.
Audit manajemen harus memahami keseluruhan proses perencanaan dan penganggaran perusahaan, masalah yang mungkin timbul, dan nature serta cakupan dari teknik dan prosedur yang digunakan oleh kelompok manajemen. Manajer keuangan juga mempunyai peranan kunci untuk membantu mengembangkan anggaran tahunan perusahaan dan dalam memonitor kinerja perencanaan ke masing-masing pusat laba (profit center).
e) Perpajakan.
Audit manajemen di area perpajakan bertujuan untuk memastikan semua urusan perpajakan telah direncanakan dan dikelola dengan memadai, dengan tetap memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku, memastikan semua kewajiban perpajakan telah diperhitungkan dengan akurat dan didukung dengan data yang sesuai, dan memastikan semua pembayaran pajak telah mendapatkan otorisasi.
f) Akuntansi.
Sistem akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan yang berisi informasi keuangan yang penting bagi pihak internal maupun eksternal. Dampak akuntansi dari semua kejadian ekonomis dalam perusahaan pada akhirnya akan dicatat dalam buku besar sehingga struktur dan integritas dari sistem akuntansi sangatlah penting. Maka dari itu, penting bagi auditor untuk memastikan perusahaan sudah menerapkan prinsip-prinsip akuntansi dengan konsisten, sesuai dengan SAK, akurat dan mencerminkan struktur dan operasi dari perusahaan.
g) Investasi.
Aktivitas investasi di beberapa perusahaan merupakan aktivitas yang mempunyai implikasi keuangan yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan investasi dan mematuhi kebijakan tersebut.
Komentar
Posting Komentar